Sejarah singkat Parindra - Pada bulan Desember 1935 di Solo diadakan kongres yang menghasilkan penggabungan Budi Utomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dan melahirkan Partai Indonesia Raya (Parindra). R.Sutomo terpilih sebagai Ketua Parindra dengan Surabaya sebagai pusatnya.Tujuannya adalah mencapai Indonesia raya dan mulia.Cara yang hendak ditempuh dengan memperkokoh semangat persatuan kebangsaan,berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme,serta berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dalam bidan gekonomi maupun sosial.Tokoh-tokoh terkemuka Parindra lainnya ialah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto.
Terhadap pemerintah kolonial,Parindra tidak menetapkan haluan politiknya apakah kooperasi atau nonkoperasi.Oleh karena itu,Parindra mempunyai wakil-wakil dalam Volskraad dan mengambil sikap sesuai situasi.Parindra berkembang dengan baik menjadi partai besar dan banyak mendapatkan simpati dari organisasi-organisasi lain sehingga mereka menggabungkan diri,seperti kaum Betawi,Sarekat Sumatra,dan Partai Sarikat Selebes.Cabang-cabang Parindra menyebar di Jawa,Sumatra,Kalimantan,dan Sulawesi.
Parindra berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara mendirikan Rukun Tani,membentuk serikat-serikat pekerja,menganjurkan swadesi,dan mendirikan Bank Nasional Indonesia.Perjuangan Parindra dalam Volskraad berlangsung hingga akhir penjajahan Belanda.Dalam hal ini terkenal kegigihan Moh. Husni Thamrin dengan membenutk Fraksi Nasional dan GAPI yang berhasil memaksa pemerintah kolonial melakukan beberapa perubahan,seperti pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volskraad dan mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier.
Sejarah singkat Parindra - Pada bulan Desember 1935 di Solo diadakan kongres yang menghasilkan penggabungan Budi Utomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dan melahirkan Partai Indonesia Raya (Parindra). R.Sutomo terpilih sebagai Ketua Parindra dengan Surabaya sebagai pusatnya.Tujuannya adalah mencapai Indonesia raya dan mulia.Cara yang hendak ditempuh dengan memperkokoh semangat persatuan kebangsaan,berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme,serta berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dalam bidan gekonomi maupun sosial.Tokoh-tokoh terkemuka Parindra lainnya ialah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto.
Terhadap pemerintah kolonial,Parindra tidak menetapkan haluan politiknya apakah kooperasi atau nonkoperasi.Oleh karena itu,Parindra mempunyai wakil-wakil dalam Volskraad dan mengambil sikap sesuai situasi.Parindra berkembang dengan baik menjadi partai besar dan banyak mendapatkan simpati dari organisasi-organisasi lain sehingga mereka menggabungkan diri,seperti kaum Betawi,Sarekat Sumatra,dan Partai Sarikat Selebes.Cabang-cabang Parindra menyebar di Jawa,Sumatra,Kalimantan,dan Sulawesi.
Parindra berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara mendirikan Rukun Tani,membentuk serikat-serikat pekerja,menganjurkan swadesi,dan mendirikan Bank Nasional Indonesia.Perjuangan Parindra dalam Volskraad berlangsung hingga akhir penjajahan Belanda.Dalam hal ini terkenal kegigihan Moh. Husni Thamrin dengan membenutk Fraksi Nasional dan GAPI yang berhasil memaksa pemerintah kolonial melakukan beberapa perubahan,seperti pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volskraad dan mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier.
Terhadap pemerintah kolonial,Parindra tidak menetapkan haluan politiknya apakah kooperasi atau nonkoperasi.Oleh karena itu,Parindra mempunyai wakil-wakil dalam Volskraad dan mengambil sikap sesuai situasi.Parindra berkembang dengan baik menjadi partai besar dan banyak mendapatkan simpati dari organisasi-organisasi lain sehingga mereka menggabungkan diri,seperti kaum Betawi,Sarekat Sumatra,dan Partai Sarikat Selebes.Cabang-cabang Parindra menyebar di Jawa,Sumatra,Kalimantan,dan Sulawesi.
Parindra berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara mendirikan Rukun Tani,membentuk serikat-serikat pekerja,menganjurkan swadesi,dan mendirikan Bank Nasional Indonesia.Perjuangan Parindra dalam Volskraad berlangsung hingga akhir penjajahan Belanda.Dalam hal ini terkenal kegigihan Moh. Husni Thamrin dengan membenutk Fraksi Nasional dan GAPI yang berhasil memaksa pemerintah kolonial melakukan beberapa perubahan,seperti pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volskraad dan mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier.