Instrumen Kebijakan Moneter - Kebijakan moneter dapat dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar.Kebijakan moneter yang dilakukan secara langsung oleh Bank Indonesia dengan cara menentukan peredaran uang atau kredit perbankan,sedangkan kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara memengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.
Dalam rangka melaksanakan kebijakan moneter,Bank Indonesia sebagai bank sentral menggunakan instrumen kebijakan moneter sebagai berikut.
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Open Market Operation merupakan cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).Jika ingin menambah jumlah uang beredar,pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah yang beredar di pasar.Dengan kata lain,pemerintah menambah jumlah uang yang beredar di pasar dengan pembayaran terhadap surat berharga tersebut.Namun,bila ingin jumlah uang yang berdear berkurang,maka pemerintah akan menjual surat berharga ke masyarakat.Dengan demikian,uang yang ada di apsar akan diserap sehingga jumlahnya jadi berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Reserve Requirement Ratio merupakan cara mengatur,baik menaikan maupun menurunkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.Untuk menambah jumlah uang yang beredar,pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib,sedangkan untuk menurunkan jumlah uang yang beredar ,pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib.
Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Moral Persuasion merupakan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Karena instrumen ini berhubungan dengan pemberian kredit oleh perbankan maka sering pula disebut kebijakan kredit selekti.Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar perbankan memberlakukan persyaratan kredit lebih sulit,dan sebaliknya untuk menambah jumlah uang yang beredar persyaratan kredit dipermudah.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Discount Rate merupakan pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.Untuk membuat jumlah uang bertambah,pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral,dan sebaliknya menaikkan tingkat bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Instrumen Kebijakan Moneter - Kebijakan moneter dapat dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar.Kebijakan moneter yang dilakukan secara langsung oleh Bank Indonesia dengan cara menentukan peredaran uang atau kredit perbankan,sedangkan kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara memengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.
Dalam rangka melaksanakan kebijakan moneter,Bank Indonesia sebagai bank sentral menggunakan instrumen kebijakan moneter sebagai berikut.
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Open Market Operation merupakan cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).Jika ingin menambah jumlah uang beredar,pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah yang beredar di pasar.Dengan kata lain,pemerintah menambah jumlah uang yang beredar di pasar dengan pembayaran terhadap surat berharga tersebut.Namun,bila ingin jumlah uang yang berdear berkurang,maka pemerintah akan menjual surat berharga ke masyarakat.Dengan demikian,uang yang ada di apsar akan diserap sehingga jumlahnya jadi berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Reserve Requirement Ratio merupakan cara mengatur,baik menaikan maupun menurunkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.Untuk menambah jumlah uang yang beredar,pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib,sedangkan untuk menurunkan jumlah uang yang beredar ,pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib.
Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Moral Persuasion merupakan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Karena instrumen ini berhubungan dengan pemberian kredit oleh perbankan maka sering pula disebut kebijakan kredit selekti.Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar perbankan memberlakukan persyaratan kredit lebih sulit,dan sebaliknya untuk menambah jumlah uang yang beredar persyaratan kredit dipermudah.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Discount Rate merupakan pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.Untuk membuat jumlah uang bertambah,pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral,dan sebaliknya menaikkan tingkat bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Dalam rangka melaksanakan kebijakan moneter,Bank Indonesia sebagai bank sentral menggunakan instrumen kebijakan moneter sebagai berikut.
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Open Market Operation merupakan cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).Jika ingin menambah jumlah uang beredar,pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah yang beredar di pasar.Dengan kata lain,pemerintah menambah jumlah uang yang beredar di pasar dengan pembayaran terhadap surat berharga tersebut.Namun,bila ingin jumlah uang yang berdear berkurang,maka pemerintah akan menjual surat berharga ke masyarakat.Dengan demikian,uang yang ada di apsar akan diserap sehingga jumlahnya jadi berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Reserve Requirement Ratio merupakan cara mengatur,baik menaikan maupun menurunkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.Untuk menambah jumlah uang yang beredar,pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib,sedangkan untuk menurunkan jumlah uang yang beredar ,pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib.
Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Moral Persuasion merupakan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Karena instrumen ini berhubungan dengan pemberian kredit oleh perbankan maka sering pula disebut kebijakan kredit selekti.Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar perbankan memberlakukan persyaratan kredit lebih sulit,dan sebaliknya untuk menambah jumlah uang yang beredar persyaratan kredit dipermudah.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Discount Rate merupakan pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.Untuk membuat jumlah uang bertambah,pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral,dan sebaliknya menaikkan tingkat bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.