Halaman

    Social Items

Komposisi dan Kegiatan Penduduk Asia Tenggara - Kawasan Asia Tenggara dihuni oleh banyak suku bangsa. Ikatan kuat masih terpelihara di antara anggota suku meskipun dipisahkan oleh batas wilayah negara. Sebagai contoh, suku Vietnam selain menetap di negara Vietnam, juga berada di Kampuchea, Laos, dan Thailand. 

Suku Thai di Thailand masih berhubungan erat dengan suku Shan di Myanmar. Suku-suku bangsa mayoritas di setiap negara adalah Jawa (Indonesia), Melayu dan orang asli (Malaysia), Tionghoa (Singapura), Melayu (Brunei Darussalam), Filipino (Filipina), Thai (Thailand), Burma (Myanmar), Lao (Laos), Khmer (Kampuchea), dan Vietnam (Vietnam). 

Jumlah dan kepadatan penduduk berbeda-beda di setiap negara. Singapura adalah negara terpadat penduduknya (6.666 jiwa/km2), sebaliknya Brunei Darussalam adalah negara terjarang penduduknya (71 jiwa/km2) di kawasan Asia Tenggara.

Kegiatan Penduduk Asia Tenggara
Persebaran penduduk Asia Tenggara tidak merata. Penduduk daerah pantai umumnya lebih rapat dibanding penduduk daerah pedalaman. Penduduk jarang terdapat di daerah pegunungan, rawa, atau hutan. Penduduk padat terdapat di dataran pantai, delta, atau pelabuhan.

Berbagai kegiatan penduduk Asia Tenggara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis kegiatan penduduk antara lain di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan.

a. Kegiatan Pertanian
Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia (< 40%), serta Brunei Darussalam dan Singapura (<10%). Meskipun sebagian besar petani hanya memiliki lahan sempit, tetapi bidang pertanian tetap diminati penduduk karena beberapa alasan berikut:

1) Hasil pertanian dijadikan sumber makanan.
2) Hasil pertanian dijadikan bahan mentah.
3) Hasil pertanian dapat diekspor sehingga meningkatkan pendapatan negara.
4) Sebagai lapangan pekerjaan keluarga.

Pertanian tanaman pangan banyak diusahakan penduduk Asia Tenggara. Iklim di kawasan ini sangat mendukung kegiatan pertanian. Tanaman padi dan perkebunan banyak ditanam di kawasan Asia Tenggara.

b. Kegiatan Perikanan
Penduduk Asia Tenggara banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Kegiatan penduduk di daerah tersebut umumnya sebagai nelayan atau peternak ikan. Ikan merupakan sumber makanan berprotein penting bagi penduduk Asia Tenggara.

Ada dua jenis perikanan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat dilakukan di sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat di danau banyak dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kampuchea. Perikanan laut dilakukan di laut bebas. 

Nelayan memiliki perahu penangkap ikan dengan jaring. Jaring jenis pukat harimau (trawl) boleh digunakan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand. Ikan hasil tangkapan dan peternakan, seperti tuna dan udang galah dari Thailand, Filipina, dan Indonesia diekspor.

c. Penambangan
Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara. Bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga diusahakan oleh industri pertambangan. Penduduk juga dapat melakukan kegiatan penambangan emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil. Di Indonesia penambangan rakyat dilakukan penduduk Bangka untuk mendapatkan timah. Di Kalimantan Barat dan Papua penduduk menambang emas dengan cara didulang.

d. Pembalakan
Kawasan Asia Tenggara memasok kayu tropis kebutuhan dunia. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Kegiatan pembalakan dilakukan untuk mendapatkan kayu hutan. Industri pembalakan (logging) mempekerjakan banyak penduduk. Sebagian besar hasil kayu, baik gergajian dan gelondongan diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

e. Kegiatan Industri
Di kawasan Asia Tenggara terdapat banyak industri yang menghasilkan berbagai jenis barang. Industri menyerap banyak tenaga kerja. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Industri kecil seperti industri kerajinan banyak dilakukan penduduk Asia Tenggara. 

Sebagai contoh, kerajinan tikar dan tas anyaman dilakukan penduduk Filipina, kerajinan payung dilakukan penduduk Thailand, serta kerajinan batik dan ukiran dilakukan penduduk Indonesia. Hasil kerajinan dapat dijadikan suvenir dan dijual kepada wisatawan.

Demikianlah Materi Komposisi dan Kegiatan Penduduk Asia Tenggara, semoga bermanfaat.

Komposisi dan Kegiatan Penduduk Asia Tenggara

Rangkuman Abadi
Komposisi dan Kegiatan Penduduk Asia Tenggara - Kawasan Asia Tenggara dihuni oleh banyak suku bangsa. Ikatan kuat masih terpelihara di antara anggota suku meskipun dipisahkan oleh batas wilayah negara. Sebagai contoh, suku Vietnam selain menetap di negara Vietnam, juga berada di Kampuchea, Laos, dan Thailand. 

Suku Thai di Thailand masih berhubungan erat dengan suku Shan di Myanmar. Suku-suku bangsa mayoritas di setiap negara adalah Jawa (Indonesia), Melayu dan orang asli (Malaysia), Tionghoa (Singapura), Melayu (Brunei Darussalam), Filipino (Filipina), Thai (Thailand), Burma (Myanmar), Lao (Laos), Khmer (Kampuchea), dan Vietnam (Vietnam). 

Jumlah dan kepadatan penduduk berbeda-beda di setiap negara. Singapura adalah negara terpadat penduduknya (6.666 jiwa/km2), sebaliknya Brunei Darussalam adalah negara terjarang penduduknya (71 jiwa/km2) di kawasan Asia Tenggara.

Kegiatan Penduduk Asia Tenggara
Persebaran penduduk Asia Tenggara tidak merata. Penduduk daerah pantai umumnya lebih rapat dibanding penduduk daerah pedalaman. Penduduk jarang terdapat di daerah pegunungan, rawa, atau hutan. Penduduk padat terdapat di dataran pantai, delta, atau pelabuhan.

Berbagai kegiatan penduduk Asia Tenggara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis kegiatan penduduk antara lain di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan.

a. Kegiatan Pertanian
Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk di negara-negara Asia Tenggara bekerja di bidang pertanian, kecuali Malaysia (< 40%), serta Brunei Darussalam dan Singapura (<10%). Meskipun sebagian besar petani hanya memiliki lahan sempit, tetapi bidang pertanian tetap diminati penduduk karena beberapa alasan berikut:

1) Hasil pertanian dijadikan sumber makanan.
2) Hasil pertanian dijadikan bahan mentah.
3) Hasil pertanian dapat diekspor sehingga meningkatkan pendapatan negara.
4) Sebagai lapangan pekerjaan keluarga.

Pertanian tanaman pangan banyak diusahakan penduduk Asia Tenggara. Iklim di kawasan ini sangat mendukung kegiatan pertanian. Tanaman padi dan perkebunan banyak ditanam di kawasan Asia Tenggara.

b. Kegiatan Perikanan
Penduduk Asia Tenggara banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Kegiatan penduduk di daerah tersebut umumnya sebagai nelayan atau peternak ikan. Ikan merupakan sumber makanan berprotein penting bagi penduduk Asia Tenggara.

Ada dua jenis perikanan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat dilakukan di sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat di danau banyak dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kampuchea. Perikanan laut dilakukan di laut bebas. 

Nelayan memiliki perahu penangkap ikan dengan jaring. Jaring jenis pukat harimau (trawl) boleh digunakan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand. Ikan hasil tangkapan dan peternakan, seperti tuna dan udang galah dari Thailand, Filipina, dan Indonesia diekspor.

c. Penambangan
Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara. Bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga diusahakan oleh industri pertambangan. Penduduk juga dapat melakukan kegiatan penambangan emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil. Di Indonesia penambangan rakyat dilakukan penduduk Bangka untuk mendapatkan timah. Di Kalimantan Barat dan Papua penduduk menambang emas dengan cara didulang.

d. Pembalakan
Kawasan Asia Tenggara memasok kayu tropis kebutuhan dunia. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Kegiatan pembalakan dilakukan untuk mendapatkan kayu hutan. Industri pembalakan (logging) mempekerjakan banyak penduduk. Sebagian besar hasil kayu, baik gergajian dan gelondongan diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

e. Kegiatan Industri
Di kawasan Asia Tenggara terdapat banyak industri yang menghasilkan berbagai jenis barang. Industri menyerap banyak tenaga kerja. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Industri kecil seperti industri kerajinan banyak dilakukan penduduk Asia Tenggara. 

Sebagai contoh, kerajinan tikar dan tas anyaman dilakukan penduduk Filipina, kerajinan payung dilakukan penduduk Thailand, serta kerajinan batik dan ukiran dilakukan penduduk Indonesia. Hasil kerajinan dapat dijadikan suvenir dan dijual kepada wisatawan.

Demikianlah Materi Komposisi dan Kegiatan Penduduk Asia Tenggara, semoga bermanfaat.